Macam-macam Perangkat Jaringan komputer
1.
Ethernet
Card
Ethernet card atau Network Interface Car (NIC) atau LAN Card adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik
yang nantinya ditanam atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke
suatu jaringan. Jaringan ini tidak terbatas pada LAN (Local Area Network) saja
bisa juga Workgroup. Sesuai perkembangan teknologi khususnya jaringan, saat ini
banyak jenis dan merk kartu jaringan. Namun demikian ada tiga hal pokok yang
perlu diketahui dari kartu jaringan atau NIC ini, yaitu tipe kartu, jenis
protokol, tipe kabel yang didukungnya.
- Tipe NIC
Sesuai perkembangan komputer PC dan mainboardnya, maka
tipe slot atau expansion slot juga bermacam-macam, mulai ISA, PCI dan AGP.
Namun untuk kartu jaringan ini saya hanya menjelaskan 2 tipe saja, yaitu PCI
dan ISA. Pada saat membeli komputer khususnya komputer rakitan, tidak semua
slot terisi. Slot yang kosong ini dapat digunakan untuk memasang beberapa kartu
tambahan, seperti kartu suara, modem internal, dan kartu jaringan.
Untuk membedakan slot ISA dan PCI mudah saja. Jika
casing komputer dibuka, di bagian belakang ada beberapa deretan slot. Slot yang
berwarna hitam umumnya ISA, slot yang berwarna putih adalah slot PCI, dan slot yang
berwarna coklat umumnya slot AGP.
- Jenis Protokol NIC
Saat ini dikenal beberapa protokol untuk sebuah kartu
jaringan, di antaranya Ethernet dan Fast Ethernet, Token Ring, FDDI, dan ATM.
Namun dalam buku ini dibatasi hanya menjelaskan dua protokol saja, yaitu Ethernet
dan Fast Ethernet.
Jenis Ethernet masih banyak digunakan walaupun
kecepatan transfer data yang didukungnya hanya sampai 10Mbps saja. Saat ini
perusahaan, instansi pemerintah dan juga Warnet-warnet sudah mulai menggunakan jenis
Fast Ethernet. Karena selain sudah mendukung kecepatan transfer data sampai 100Mbps,
harganya pun tidak jauh berbeda.
Selain itu ada juga kartu jaringan jenis combo. Jenis
ini mendukung Ethernet maupun Fast Ethernet. Kartu combo bisa mendeteksi sendiri
berapa kecepatan yang sedang digunakan pada jaringan. Begitu juga dari sudut
pengkabelan jenis combo ini mendukung kabel jenis Coaxial dan UTP.
Fungsi Network Interface Card :
- Media pengirim
data ke komputer lain di dalam jaringan.
- Mengontrol
data flow antara komputer dan sistem kabel.
- Menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat
kabel dan menerjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer.
Cara Kerja Network Interface Card :
Prinsip kerja
LAN CARD adalah menerima sinyal dari computer lain kemudian mentranmisikan kedalam
masukan kemudian diolah menjadi data begitu sebaliknya saling berbagi. LAN CARD
dapat digunakan untuk menghubungkan system computer satu dengan computer lain
melalui perantara HUB sehingga dalam area tersebut membentuk suatu jaringan
computer.
Kelebihan Ethernet Card:
-
Relatif lebih murah.
-
Reliabilitas yang baik.
Kekurangan
Ethernet Card:
-
Kurang fleksibel.
-
Mobilitas yang kurang.
-
Keamanan yang rendah.
2.
HUB
Hub
adalah komponen jaringan komputer yang memiliki colokan (port-port), jumlah portnya
ini mulai dari 8,16, 24, sampai 32 port. Pada umunya hub digunakan untuk menyatukan
kabel-kabel network dari tiap workstation, server atau perangkat lainnya. Suatu
perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa node (komputer)
sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star.
Dari segi pengelolaan HUB yang saat ini beredar di pasaran ada dua
jenis, yaitu manageable HUB dan unmanageable HUB. Manageable HUB adalah HUB
yang bisa dikelola atau di-manage dengan software yang di bawahnya. Sedangkan
unmana-geable HUB cara pengelolaannya dilakukan secara manual.
Perlu diketahui bahwa HUB hanya memungkinkan pengguna atau user
untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan HUB yang membentuk jaringan
disebut "Shared Ethernet." Pada jaringan seperti itu, setiap user
hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwidth jaringan yang ada. Umpamanya
jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung
20 unit komputer yang semuanya menggunakan sistem operasi Windows 95/98, maka
secara sederhana jika semua komputer yang terhubung ke jaringan tersebut bersamaan
mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing
user tersebut hanya 0.5 Mbps.
Fungsi
HUB :
-
Memfasilitasikan penambahan penghilangan
atau penambahan workstation.
-
Menambah jarak network ( fungsi
sebagai repeater ).
-
Menyediakan fleksibilitas
dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet, Toket ring, FDDI ).
-
Menawarkan featur yang fault tolerance
( Isolasi Kerusakan ).
-
Memberikan menegement yang tersentralisasi
( koleksi informasi, diagnostic).
Cara Kerja:
Ketika sebuah
paket tiba di salah satu port, paket itu akan disalin ke port-port yang lain di
hub. Atau dengan kata lain hub hanya menyalin data ke semua simpul yang
terhubung ke hub. Hal ini menyebabkan unjuk kerja jaringan akan lambat.
Hub dengan
spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan masing-masing port. Jadi
ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan mendapat akses bandwith yang maksimum
yang tersedia. Namun, jika beberapa PC beroperasi atau digunakan pada jaringan
tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua PC, sehingga akan menurunkan
kinerja jaringan
Kelebihan Hub:
-
Menggunakan Hub memungkinkan
kita untuk atap-drop pada percakapan dengan penganalisa protocol jaringan yang
disebut snifer.
-
Memungkinkan pengguna untuk
berbagi pada jalur yang sama, memiliki banyak port (4 sampai 24 port ditambah 1
untuk ke server atau hub yang lain).
Kekurangan Hub:
-
Karena dapat berbagi jalur yang
sama maka kecepatan komunikasinya juga harus dibagi dengan hub lainnya.
-
Hub cukup mahal.
-
Membutuhkan kabel tersendiri
untuk berjalan.
-
Akan mematikan seluruh network
jika ia tidak berfungsi.
3.
Switch
Switch
pada prinsipnya sama dengan hub bedanya switch lebih pintar daripada hub karena
mampu menganalisa paket data yang dilewatkan padanya sebelum dikirim ke tujuan.
Selain itu switch juga memiliki kecepatan transfer data dari server ke workstation
atau sebaliknya.
Switch adalah Sebuah alat yang menyaring/ filter dan
melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. Switcher bekerja
pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan
referensi OSI Layer.
Switch dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu :
1)
Manageable Switch
- Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN.
- Pengaturan access user dengan access list.
- Membuat keamanan network lebih terjamin.
- Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
- Mudah memonitoring trafick maintenance network
karena dapat diakses tanpa harus berada di dekat switch.
2)
Non Manageble Switch
Adalah
switch yang tidak dapat di managed, switch tersebut sudah siap pakai tinggal
pasang dan switch sudah bisa digunakan tanpa perlu di seting. Harga switch Non
Manageble lebih murah jika dibandingkan Manageable Switch. Namun apabila
terjadi masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa melakukan troubleshooting
dengan mudah karena switch nya tidak bisa diapa-apakan. Problem yang paling sering
terjadi diantaranya IP address conflict, tidak bisa connect dll. Apabila
jaringan sudah mulai tersebar di berbagai area, akan sangat sulit melakukan troubleshooting
computer mana yang menyebabkan masalah tersebut.
Cara kerja switch :
Jika akan
menggunakan switching hub, diperlukan beberapa informasi dasar untuk menentukan
pilihan switch, yaitu dengan mengetahui cara kerjanya.
- Cut through
Yaitu menentukan route paket yang diterima langsung ke
alamat port tujuan. Tentu saja hal ini akan meningkatkan throughput koneksi dan
mengurangi latency pengiriman paket. Pengiriman dilakukan tanpa terlebih dahulu
mengumpulkan seluruh paket. Tetapi ketika alamat tujuan diketahui, langsung route
dan pengiriman dilakukan ke alamat itu. Untuk satu paket Ethernet (1518 byte)
proses ini memerlukan waktu hanya selama 40 microsecond. Dalam keadaan koneksi
tujuan sedang digunakan, switch akan menampung paket data yang diterima untuk
dimasukkan ke dalam buffer. Dan paket data akan dikirim dari buffer jika
koneksi tujuan telah kosong.
- Store and forward
Cara kerjanya dilakukan dengan mengumpulkan seluruh
paket hingga lengkap ke dalam memory switch dan melakukan pemeriksaan kesalahan
dengan metode CRC (Cyclic Redundancy Check). Waktu yang diperlukan untuk melakukan
proses untuk setiap paket Ethernet adalah 1,2 milidetik. Karena diperlukan
memory yang cukup, ada potensi terjadinya latency dalam store and forward switch
ini yang disebabkan oleh penuhnya memory yang ada untuk menampung seluruh paket
dan tabel dari network address.
Walaupun cara cut through akan mengurangi terjadinya
latency, tetapi konsekuensinya, paket data yang rusak juga akan juga sampai ke
alamat tujuan. Kebalikannya, hal ini tidak terjadi pada store and forward switch.
Dari kedua cara di atas, ada pula switch yang menggabungkan kedua
cara tsb yang disebut hybrids. Pada saat awal menggunakan cara cut through
switching, dan melakukan pemeriksaan CRC, kemudian menghitung jumlah error yang
ada. Jika jumlah error telah sampai pada batas tertentu, switch akan bekerja
dengan cara store and forward sampai dengan kondisi jumlah error telah berkurang.
Selanjutnya switch akan kembali bekerja dengan cara cut through. Cara termudah
untuk mengetahui adanya kemampuan ini adalah dengan melihat ada atau tidaknya
keterangan threshold detection atau adaptive switch dalam spesifikasi
teknisnya.
Dengan switch ada beberapa keuntungan karena setiap segmen jaringan
memiliki bandwidth 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada "shared
network." Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan
yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling berhubungan disebut "collapsed
backbone."
Kelebihan
Switch:
-
Performance.
-
Hemat kabel.
-
Kecepatan transfer data yang
lebih cepat dibandingkan dengan shared network pada hub dan dapat memeriksa dan
menganalisa seluruh paket sebelum diteruskan ke tujuan.
Kelemahan
Switch:
-
Harga sedikit lebih mahal
daripada hub dikarenakan switch adalah perkembangan dari hub.
-
Hanya dapat menggunakan kabel
straight.
-
Membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk memeriksa suatu paket.
4.
Bridge
Selain itu ada yang mendefinikan bahwa
Bridge adalah sebuah Network Device
yang berfungsi sebagai jembatan fisik dan Bridge
pun dapat berfungsi juga sebagai jembatan nalar (logical) seperti pembongkaran
dan penyusunan paket, penyelematan, buffering dan lain-lain. Dengan demikian
bridge dapat dipakai untuk menghubungkan 2 macam jaringan yang berbeda format
paketnya ataupun yang berbeda kecepatan transmisinya. Misal dua kantor
menggunakan dua jenis sistem jaringan yang berbeda, yang satu menggunakan
sistem Ethernet dan yang lainnya menggunakan sistem Arcnet, maka kedua sistem
tersebut dapat digabung dengan menggunakan bridge.
Jenis-Jenis Bridge :
1)
Transparent Bridge
Melakukan bridging antara 2 atau lebih segmen LAN.
Jenis bridge ini juga dapat melakukan bridging pada jenis media physical layer
yang berbeda (UTP, coax, fiber dll). Pengaturan bridge jenis ini dapat dilihat pada
dokumen standar IEEE 802.1D.
2)
Translating Bridge
Adalah jenis bridge yang mampu untuk melakukan
bridging antar protocol pada data link layer (contoh Ethernet dengan Token Ring).
Dengan demikian terjadi proses konversi jenis frame data dan transmission rate
masing-masing protocol. Proses ini dilakukan pada preamble dan FCS (frame check
sequence).
Fungsi dari
bridge hampir sama dengan repeater, tetapi bridge mampu menghubungkan antar
jaringan yang menggunakan transmisi berbeda. Misalnya, jaringan ethernet baseband
denagn ethernet broadband. Bridge dapat pula menghubungkan jaringan yang menggunakan
tipe kabel berbeda ataupun topologi yang berbeda. Bridge dapat mengetahui
alamat ip setiap komputer pada tiap-tiap jaringan.
Cara Kerja:
Bridge memetakan
alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada masing-masing segmen
jaringan dan hanya memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan melintasi
bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan
sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket
paket diteruskan ke segmen tujuan. Dengan demikian bridge juga mencegah pesan
rusak agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
Bridge bekerja
pada lapisan physical layer dan data link layer, sehingga akan mempengaruhi
unjuk kerja LAN bila sering terjadi komunikasi sistem yang berada di LAN yang
berbeda yang terhubung oleh
Bridge.
Kelebihan bridge adalah:
- Dapat menghubungkan
tipe jaringan yang berbeda seperti Ethernet dan Fast Ethernet atau tipe
jaringan yang sama.
- Bridge dapat
memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-
masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan
proses pengiriman data yang
diperlukan oleh bridge.
- Dapat
menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama paket akan ditolak
apabila segmennya berbeda akan diteruskan ke segmen tujuanya.
- Dapat
mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.
Kekurangan bridge adalah
tidak memperbolehkan melakukan proses pengiriman selain proses pengiriman data
yang dibutuhkan oleh bridge dan tidak dapat menentukan segmen dan sumber jika segmenya
sama.
5. Repeater
Repeater adalah sebuah komponen yang berfungsi memperkuat sinyal.
Sinyal yang diterima dari satu segmen kabel LAN ke segmen LAN berikutnya akan
dipancarkan kembali dengan kekuatan sinyal asli pada segmen LAN pertama
sehingga dengan adanya repeater ini, jarak antara dua jaringan komputer dapat
diperluas.
Istilah repeater berasal dengan telegrafi dan dirujuk ke
elektromekanis perangkat yang digunakan untuk meregenerasi sinyal telegraf. Penggunaan
istilah ini di terapkan pada telepon dan telekomunikasi. Dalam telekomunikasi ,
repeater istilah memiliki arti standar berikut:
1) Sebuah analog perangkat yang memperkuat input
sinyal terlepas dari alam (analog atau digital).
2) Sebuah digital perangkat yang memperkuat, membentuk
ulang, atau melakukan kombinasi dari salah satu fungsi pada sinyal input digital
untuk transmisi ulang.
Karakteristik Repeater:
-
Mempunyai kelemahan tidak dapat
melakukan filter traffic jaringan.
-
Data yang masuk ke port
repeater akan tersebar ke segmen-segmen jaringan LAN tanpa memperhitungkan
apakah data dibutuhkan atau tidak.
Bagian-Bagian Repeater:
- Receiver (penerima) biasa disebut RX.
- Transmitter (pemancar) disebut juga TX.
- COR (Carrier Operated Relay), bagian ini yang mengatur transmitter untuk segera memancar bersamaan saat bagian RX menerima informasi,dan memutuskan kembali pancaran saat sinyal informasi selesai atau terputus.
- Duplexer adalah alat yang dapat menyatukan bag RX dan TX yang sekaligus menjadi filter dan penyekat antara RX dan TX sehingga frekwensi RX dan TX dapat bekerja bersamaan tanpa saling ganggu sehingga memungkinkan kita untuk menggunakan satu bh antenna saja untuk menerima sekaligus memancarkannya kembali.
- Power supply adalah catu daya tegangan searah yang menyupply arus listrik keseluruh peralatan tsb.
- Coaxial atau saluran transmisi biasa disebut Coaxial / Heliax sebagai pembawa daya ke antenna.
- Antenna berfungsi menerima pancaran dan memancarkan, serta merubah daya RF menjadi gelombang elektro magnet dan memancarkannya kembali.
Fungsi Repeater:
-
Untuk mengcover daerah-daerah yang
lemah sinyal dari Server (pemancar).
-
Untuk memperjauh sinyal dari Server
(pemancar).
-
Untuk mempermudah akses sinyal Wifi
dari Server.
Cara Kerja Repeater :
Saat PTT HT
Ditekan ( ia akan memancar pada Freq A ) Bag RX repeater (frequency :A) menerima
informasi dari radio HT tsb, maka bag rx aktif, dan COR akan langsung menggerakkan
bag transmit (TX ) yang secara bersamaan informasi yang diterima tsb
dipancarkan kembali oleh bagian TX ( B). dan pancaran tsb dapat diterima oleh
HT lain dilapangan pada Frekwensi receive HT ( B ) Demikian pula saat HT lain
mengudara untuk menjawab atau memanggil prosedur tsb kembali berulang.
Repeater pada
umumnya diletakkan disuatu tempat ketinggian, antennanya pun ditinggikan lagi
yang biasanya diletakkan diatas tower sehingga jangkauan pancaran akan lebih
jauh. Semakin tinggi letak repeater, maka akan lebih jauh pula daya jelajahnya.
Seringnya repeater diletakkan disuatu lokasi yang tinggi misalnya di puncak
Gunung, atau Bukit , Antennanya pun di instalasikan ditower yang cukup tinggi.
Peformance
sebuah repeater dipengaruhi pula oleh ,daya pancar repeater, sensitivitas, serta
sel;ektivitas dari repeater itu sendiri. Untuk meningkatkan kekuatan pancaran, selain
meletakkan repeater pada tempat yang tinggi, maka digunakan pula Antenna dengan
penguatan ( gain ) yang besar.
Kelebihan Repeater adalah
dapat memperkuat sinyal, sedangkan kekurangannya
adalah repeater harus di tempatkan di tempat yang tinggi.
6.
Router
Router adalah perangkat jaringan komputer yang menghubungkan host
pada jaringan yang berlainan. Fungsi utamanya adalah IP Forwarding, yaitu
proses meneruskan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang menjadi
tujuan paket data.
Macam - Macam Router:
1) Router aplikasi : router jenis ini
adalah sebuah aplikasi yang bisa anda instal pada sistem operasi komputer,
sehingga sistem operasi computer tersebut dapat bekerja seperti router,
misalnya aplikasi WinGate, , WinProxy Winroute, SpyGate dll.
2) Router Hardware : adalah sebuah
hardware yang memiliki kemampuan seperti router, maka dengan hardware tersebut
anda dapat membagi IP Address, Router hardware dapat digunakan untuk membagi
jaringan internet pada suatu wilayah, misalnya dari router ini adalah access
point, wilayah yang mendapat Ip Address dan koneksi internet disebut Hot Spot
Area.
3) Router PC
: adalah sebuah komputer yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat digunakan
sebagai router. Untuk membuat sebuah router PC tidak harus menggunakan komputer
dengan spesifikasi yang tinggi. Komputer dengan prosesor pentium dua, hard
drive 10 GB dan ram 64 serta telah tersedia LAN Card sudah bisa digunakan
sebagai router PC. Komputer yang dijadikan router ini harus diinstal dengan
sistem operasi khusus untuk router. Sistem operasi yang populer untuk router PC
saat ini adalah Mikrotik
Sistem kerja router :
Pada dasarnya
perbedaan routing statis dan routing dinamis adalah cara mengenalkan alamat networknya.
1) Routing
dinamis : Pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router
yang bersangkutan (kaki-kakinya). Hal ini sangat cocok untuk topologi jaringan
lingkup besar (terhubung ke banyak network).
2) Routing
statis : Harus mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju.
Jadi secara keseluruhan harus tahu semua alamat yang ingin dituju. (cocok untuk
topologi jaringan yang simple)
Cara Kerja :
Router bekerja
dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router merupakan
penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan
protocol tertentu. Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan
secara logical bukan fisikal. Router dapat memilih jalan alternatif yang terbaik
(rute terbaik untuk transportasi data.), bila memang ada beberapa jalan untuk mencapai
tujuan atau bila salah satu jalan ke tempat tujuan terputus karena sesuatu hal.
Router bekerja
pada lapisan physical, data link dan network layer, sehingga tidak dapat digunakan
sembarangan. Router umumnya paling tidak terhubung ke dua jaringan., dua LAN
atau WAN ke LAN dan jaringan dari ISP ( Internet Service Provider). Beberapa
modem DSL dan cable modem juga memiliki fungsi router yang terintegrasi ke
dalamnya sehingga memungkinkan beberapa computer membentuk jaringan dan
langsung terhubung ke internet. Apabila hub, bridge dan switch merupakan networking
device maka router merupakan internetworking device.
Keuntungan menggunakan router pada jaringan adalah :
-
Isolasi trafik broadcast.
-
Kemampuan ini memperkecil beban
jaringan karena trafik jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja.
-
Fleksibilitas. Router dapat digunakan
pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu.
-
Pengaturan prioritas. Router dapat
mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protokol.
-
Pengaturan konfigurasi. Router umumnya
dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge.
-
Isolasi masalah. Router
membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi diisolasi
pada LAN tersebut.
-
Pemilihan jalur. Router umumnya
lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antar dua
sistem.
Kerugian Menggunakan Router :
-
Tergantung pada protokol.
Router yang beroperasi pada lapisan network OSI hanya mampu meneruskan trafik
yang sesuai dengan protokol yang diimplementasikan.
-
Biaya. Router umumnya lebih kompleks
daripada bridge dan lebih mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar
sehingga throughput yang dihasilkan dapat lebih rendah daripada bridge.
-
Pengalokasian alamat. Dalam internetwork
yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN
yang lain berarti mengubah alamat jaringan pada sistem itu.
-
Sistem tak terjangkau. Penggunaan
routing table statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem
lain.
7.
Wireless
Wireles
ini bermacam-macam merk dan jenisnya. Namun dalam buku ini tidak akan menjelaskan
merk dan jenis dari Wireless tersebut, yang pasti ada Wireless yang sudah terpasang
di komputer ada juga sebagai tambahan. Bahkan untuk komputer notebook atau
Laptop yang sudah memasang logo Mobile Technology secara otomatis sudah ada
Wirelessnya. Saat ini memang teknologi WiFI sudah menjadi trend dan kebutuhan untuk
jaringan komputer bergerak atau mobile.
Untuk memanfaatkan Wireless yang sudah ada di komputer atau memasang
sebagai kartu jaringan Anda harus memiliki HUB atau Swicth yang ada fasilitas
Wirelessnya. Hub, Swicth atau Router yang sudah medukung fasilitas Wireless ini
kini mulai banyak digunakan. Berikut ini contoh Wireless yang mendukung
berbagai fasiitas yang bisa digunakan untuk berkomunikasi antara komputer yang
memiliki NIC Wireless atau NIC biasa, serta mendukung Wide Area Network.
Kelebihan
Wireless:
-
Mobilitas: a) Bisa digunakan
kapan saja, b) Kemampuan akses data pada jaringan wireless itu real time,
selama masih di area hotspot.
-
Kecepatan instalasi: a) Proses
pemasangan cepat, b) Tidak perlu menggunakan kabel.
-
Fleksibilitas tempat: Bisa
menjangkau tempat yang tidak mungkin di jangkau kabel.
-
Pengurangan anggaran biaya.
-
Jangkauan luas.
Kelemahan
Wireless:
-
Transmit data 1-2 Mbps,
sedangkan jika menggunakan kabel akan lebih cepat.
-
Alatnya cukup mahal.
-
Propagansi radio (Interferensi
Gelombang) yaitu perpaduan dua gelombang yang mengacaukan jaringan wireless.
-
Kapasitas jaringan terbatas.
-
Keamanan data kurang terjamin.
-
Sinyal putus-putus.
8. Kabel
Kabel dalam sebuah jaringan digunakan sebagai media penghubung.
Meskipun sekarang sudah ada teknologi tanpa kabel (wireless) namun kabel masih
sering digunakan karena mudah dalam pengoperasiannya. Ada beberapa macam tipe kabel yang biasa
digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer seperti :
1)
Coaxial
Kabel
ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya
adalah BNC (British Naval Connector). Kabel coaxial mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
a. Kecepatan dan keluaran 10 - 100 MBps
b. Biaya Rata-rata per node murah
c. Media dan ukuran konektor medium
d. Panjang kabel maksimal yang di izinkan yaitu 500 meter (medium)
Jaringan dengan menggunakan kabel coaxial merupakan jaringan dengan
biaya rendah, tetapi jangkauannya sangat terbatas dan keandalannya juga sangat
terbatas. Kabel coaxial pada umumnya digunakan pada topologi bus dan ring.
Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Coaxial
baseband (kabel 50 ohm), digunakan untuk transmisi digital.
b. Coaxial
broadband (kabel 75 ohm), digunakan untuk transmisi analog.
Tipe kabel coaxial juga dibagi 2, yaitu:
a. Thin
(thinnet)
Kabel jenis ini lebih fleksibel, lebih gampang digunakan, dan lebih murah
daripada kabel thick.
b. Thick
(thicknet)
Lebih tebal, susah dibengkokkan, jangkauannya labih jauh daripada thin,
dan harganya lebih mahal daripada thin.
Kelebihan kabel Coaxial:
-
Hampir tidak terpengaruh noise.
-
Harga relatif murah.
Kelemahan kabel Coaxial:
-
Penggunaannya mudah dibajak.
-
Phick coaxial sulit untuk dipasang
pada beberapa jenis ruang.
-
Jangkauannya sangat terbatas.
2)
Twisted Pair
Kabel
ini sering digunakan pada kabel telepon. Pada komputer konektornya adalah
RJ-45. Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
a.
STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel
STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan
lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP
yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori.
Shielded Twisted Pair juga merupakan jenis kabel
telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan
untuk tiap pasangan kabel. Kabel STP juga digunakan untuk jaringan data,
digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi
yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
b.
UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel
Unshield Twisted Pair (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP
terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya
berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang
kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang
disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP.
Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP
adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.
Kategori UTP Terdapat 5 kategori untuk kabel UTP.
Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan
sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori
minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star.
Kelebihan kabel Twisted Pair:
-
Harga relatif paling murah di antara
kabel jaringan lainnya.
-
Mudah dalam membangun instalasi.
Kelemahan kabel Twisted Pair:
-
Jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan
transmisi relatif terbatas (1 Gbps).
-
Mudah terpengaruh noise (gangguan).
3)
Fiber Optic (Serat Optik)
Kabel Fiber optic adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca dengan
teknologi canggih dan mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat
daripada kabel biasa, biasanya fiber optic digunakan pada jaringan backbone
(Tulang Punggung) karena dibutuhakan kecepatan yang lebih dalam dari jaringan
ini, namun pada saat ini sudah banyak yang menggunakan fiber optic untuk jaringan
biasa baik LAN, WAN maupun MAN karena dapat memberikan dampak yang lebih pada
kecepatan dan bandwith karena fiber optic ini menggunakan bias cahaya untuk mentransfer
data yang melewatinya dan sudah barang tentu kecepatan cahaya tidak diragukan
lagi namun untuk membangun jaringan dengan fiber optic dibutuhkan biaya yang
cukup mahal dikarenakan dibutuhkan alat khusus dalam pembangunannya.
Fiber Optik mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Kecepatan dan keluaran 100+ Mbps.
b. Biaya rata-rata pernode cukup mahal.
c. Media dan ukuran konektor keci.
d. Panjang kabel maksimal yang diizinkan yaitu 2 km (panjang).
Ukuran kabel
fiber optic ini kecil dan terbuat dari serat optik. Kabel ini dibagi menjadi 2,
yaitu:
a. Multi mode
Penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel jenis
ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core) cukup
besar (50 mm)
.
b. Single mode
Diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya hanya
dapat melalui satu lintasan.
Kelebihan kabel Fiber Optic:
-
Ukuran kecil dan ringan.
-
Sulit dipengaruhi
interferensi/gangguan.
-
Redaman transmisinya kecil.
-
Bidang frekuensinya lebar.
Kelemahan kabel Fiber Optic:
-
Instalasinya cukup sulit.
-
Tidak fleksibel.
-
Harga relatif mahal.
9. Modem
Modem adalah singkatan dari
modulator dan demodulator. Modulator berfungsi untuk melakukan proses
menumpangkan data pada sinyal informasi ke sinyal pembawa agar dapat dikirim ke
pengguna melalui medi tertentu, proses ini biasa disebut dengan proses
modulasi. Sedangkan Demodulator berfungsi sebagai proses mendapatkan kembali
data yang dikirim oleh pengirim. Jadi kesimpulannya fungsi modem adalah sebuah
perangkat keras yang berfungsi untuk komunikasi dua arah yang merubah sinyal
digital menjadi sinyal analog atau sebaliknya untuk mengirimkan pesan/data ke
alamat yang dituju. Bisa juga diartikan sebagai perantara untuk menghubungkan
komputer kita ke jaringan internet.
Kelebihan
Modem:
-
Lebih hemat tempat.
-
Dari segi harga lebih ekonomis.
-
Tidak membutuhkan adaptor,
karena telah terpasang di dalam CPU.
-
Sistem terkesan lebih ringkas
tanpa ada banyak kabel berseliweran yang bisa memberi kesan kurang rapi.
Kelemahan
Modem:
-
Harganya lebih mahal.
-
Membutuhkan tempat tersendiri
untuk menaruhnya meskipun kecil.
-
Tidak adanya indikator.
-
Tidak menggunakan sumber
tegangan tersendiri hingga harus dicatu dari power supply pada CPU.
Jenis-jenis modem:
- Modem Kabel
Modem
kabel yaitu perangkat keras yang menggunakan media kabel sebagai media
perantaranya. Contoh: TV kabel dan jaringan telepon. Jaringan TV kabel ini
dapat digunakan untuk koneksi internet hingga mencapai kecepatan maksimum 27
Mbps untuk download, dan kecepatan upload hingga 2,5 Mbps.
Kelebihan Modem Kabel:
- Layanan internet dapat dilakukan tanpa batas atau unlimited.
- Tidak memerlukan tambahan biaya karena dengan
menggunakan modem kabel pembayaran internet dapat dilakuan setiap bulan.
- Kecepatan aksesnya tidak dipengaruhi oleh jam-jam sibuk.
Kekurangan Modem Kabel:
- Jaringan masih bersifat terbatas.
- Untuk jaminan layanan ISP tertentu diharuskan berlangganan TV
Kabel.
- Modem kabel harganya termasuk mahal.
- Modem Dial-Up
Dial-Up
connection ini pada umumnya digunakan oleh pribadi-pribadi yang menginginkan
untuk mengakses internet dari rumah. Komputer yang digunakan pada Dial-Up
umumnya adalah sebuah komputer tunggal/PC.
Kelebihan Modem Dial-Up:
- Koneksi Internet lebih mudah digunakan.
- Hampir smua PC dan Laptop sudah terpasang modem Dial-Up.
- Penggunaan koneksi dengan modem Dial-Up lebih murah
karena koneksinya hanya bersifat sesaat.
Kekurangan Modem Dial-Up:
- Kecepatan aksesnya hanya berkisar 12 sampai 20 Kbps.
- Apabila modem Dial-Up digunakan bersamaan dengan
telepon rumah sedangkan modem dial up terkoneksi dengan telepon rumah dalam
keadaan sibuk, maka internet akan terputus secara otomatis.
- Modem ADSL
Modem
ADSL atau DSL adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan komputer atau
router ke saluran telepon, untuk memecah line signal telepon menjadi suara dan
data.
Kelebihan Modem ADSL:
- Memiliki koneksi yang kecepatannya sangat tinggi.
- Telepon tetap dapat digunaka meskipun keadaan terkoneksi dengan
internet.
- Pemakaian biaya internet lebih murah.
- Tidak membutuhkan pengabelan ekstra, karena ADSL
menggunakan line telepon yang telah ada.
Kekurangan Modem ADSL:
- Layanan ISP masih terbatas, tidak tersedia di semua wilayah.
- ADSL bekerja lebih maksimal apabila berdekatan dengan kantor pusat
ISP.
- Kecepatan modem ini bersifat variable, yang berkantung pada
waktu/hari.
- Pengujian line dapat memakan waktu.
- Modem GSM
GSM
menggunakan kanal yang sama untuk voice dan data, sehingga jika voicenya sedang
ramai digunakan maka pengiriman data dapat terganggu sehingga biasanya koneksi
data menjadi lambat.
Kelebihan Modem GSM:
-
Harga modem GSM biasanya lebih
murah.
-
Hampir di semua perkotaan besar
sudah mendapatkan jaringan 3G.
Kelemahan Modem GSM:
-
Jalur akses data dan jalur
cellular tidak terpisah sehingga konektivitasnya kurang stabil.
-
Harga langganan perbulan
relatif masih mahal.
- Modem CDMA
Modem
yang menggunakan jaringan CDMA memiliki kanal yang berbeda untuk voice dan
data, sehingga jika voice sedang ramai pengiriman data sama sekali tidak
berpengaruh.
Kelebihan Modem CDMA:
-
Jalur komunikasi data dan
celluler berpisah sehingga konektivitasnya lebih stabil.
-
Harga langganan relatif lebih
murah.
Kelemahan Modem CDMA:
-
Jangkauan jaringan CDMA
khususnya EVDO masih belum luas.
Sumber
Sumber
|
||
ISBN 978-979-29-0019-4 By Wiharsono Kurniawan 14x23 cm, 210 pages Penerbit: Andi |
0 comments:
Post a Comment